Jumat, 29 Januari 2010

CERPEN:

ANANTAKU



''Hai, katanya lo mau ke luar kota ya?"
"Tau dari mana lo kalau gua mo keluar kota?"
"Ah, elo beginian gak usah d rahasiain!
"Gua gak merasa ngerahasiain dari elo". Kalau elo mau ikut boleh.
"Eh bro, serius nich?".
"Kapan gua ngajak elo bercanda?".
"Ok bro, jam berapa elo besok berangkat gua pasti nyamper.
"Ok tunggu aja ntar gua samper."
****
Kereta api Bandung-Jakarta berjalan perlahan-lahan. Bejo tidur pulas di sampingku, maklumlah dia baru pulang kuliah. Malam itu untuk pertama kalinya aku naik kereta menuju Jakarta. Sunyinya malam tidak terasa karena suara kereta yang sangat riuh. Kealaku sedikit pusing juga bingung maklumlah perjalananku kali ini belum jelas untuk apa. Aku pergi ke Lampung hanya ingin mengethui yang namanya Pelabuhan Merak-Bakauheni yang kata orang sangat ramai. Aku tersenyum geli melihat gaya tidur Bejo yang lucu. Datang kebiasaan jailku ingin ngerjain bejo. Tapi niat itu aku urungkan demi melihat suasana luar kereta yang indah di hiasai bintang, saat itu kami tengah melintasi pesawahan. Entah berapa jam perjalanan kami, setibanya d statsiun Gambir kami turun ternyata sudah subuh, lalu kami langsung mencari makanan untuk sarapan.
" Gila lo, gak bangunin gua."
" Sorry, bro gua terlkalu asyik menikmati perjalanan."
" Udahlah mendingan kita makan dulu."
Selesai makan kami langsung menuju Statsiun Tanah Abang. Agak siang sedikit kereta kami
berangkat menuju Merak.
*****
Di perjalanan menuju Merak kami banyak melihat hal-hal yang baru kami lihat, mulai dari gaya berbicara sampai karakter penumpang tujuan Merak. Aku banyak tersenyum sepanjang jalan apalagi kalau mendengar gaya ngobrol mereka. Perbedaan bahasa yang digunakan dengan Bandung sangat jauh.
" Kunaon jing Dia cicing wae?" (kasar, red: kanapa kamu diam saja?)
"Heueuh dia mah ngajedog bae d halokkeun kitu ge."(bener d katain begitu diam saja kamu.)
"Ceuk aing mah, tenggor bae!(menurutku d lempar saja)
Masih banyak obrolan yang aku dengar, tetapi semua tidak aku mengerti walaupun bahasa Sunda. Betapa kaya bahasa di negeriku.
*****
Tak terasa kereta tlah sampai d Rangkasbitung, dari luar ku lihat cukup ramai. Persinggahan itu tidaklah lama kereta kembali berjalan. Malam hari kami sampai d kota Merak. Oh Tuhan betapa indahnya Pelabuhan Merak. Benar kata orang, Merak penuh kehidupan yang berarti bagi banyak orang. Lalu kami mencari penginapan yang agak murah di sesuaikan dengan keuanganku saat itu.
Pagi sekali kami berjalan-jalan santai sambil menikmati udara segar Kota Cilegon. Nasi uduk yang enak untuk sarapan pagi sudah kami habiskan.
Agak siang kami pergi menuju rumah kawanku Jajang yang tak jauh dari penginapan ku.
Setibanya di sana aku sedikit terkejut ternyata Jajang sudah pindah ke Kalimantan Barat tepatnya di kota Pontianak. Aku hanya bisa bertemu dengan adiknya. Kami bermalam d rumah Jajang. D sana kami di terima dengan baik oleh orang tuanya. Bahkan aku sempat ngobrol dengan Jajang lewat hanphone. Kami ngobrol banyak. Dan yang paling memukul hatiku tatkala ku tahu ternyata Jajang telah menikah dengan orang yang paling special d hatiku.
Ananta .... oh ..... Ananta. Siapa yang salah?
Aku bingunng, salahkah jika aku marah? benci?
Aku tak bisa berbicara lagi.
Tak lama kemudian aku pamit pulang.
Tak terbayang perasaan ku saat itu.
Tapi dalam hati aku sempat berucap semoga kalian bahagia.


Rangkasbitung, 2 Jan 2010





Kamis, 28 Januari 2010

PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA I

Perencanaan memegang peranan penting dalam setiap kegiatan. Begitu pula dalam pengajaran. Perencanaan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan berbagai keputusan dalam bidang pengajaran pengajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses pengajaran untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang harus ditempuh guru dalam melaksanakan kegiatan interaksi belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, dalam penyusunan program perencanaan pengajaran, ancangan yang digunakan, serta evaluasi program.
Perencanaan pengajaran bahasa memang belum mencapai suatu kemajuan yang baik sekali. Akan tetapi, bahasa Indonesia sebenarnya sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dengan demikian, para guru dan calon guru bahasa harus berupaya menyelaraskan perkembangan bahasa dengan perencanaan pengajaran bahasa agar tercipta suatu balance yang diharapkan.
Pengembangan perencanaan bahasa dalam pengelolaan perencanaan program pengajaran dapat di lakukan dengan mempergunakan berbagai macam pendekatan atau ancangan yang sesuai, misalnya dengan mempergunakan ancangan sistem, struktural, atau pendekatan fungsional (funcional approach) . Tentunya hal ini dapat dilakukan jika guru sebagai perencana program pengajaran di kelas memiliki bekal kemampuan yang berupa perangkat-perangkat kemampuan, baik dalam membuat perencanaan, melaksanakan rencana program, maupun mengevaluasi program.
Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah pada masa sekarang ini ditujukan kepada kemampuan komunikasi siswa dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini dapat kita lihat dalam kurikulum pengajaran bidang studi bahasa Indonesia.
Dengan unsur kemampuan komunikatif tersebut, guru dituntut untuk dapat mengembangkan program pengajaran melalui suatu kegiatan belajar mengajar yang mengarahkan kegiatan siswa kepada unsur kemampuan berbahasa, yang kita kenal dengan sebutan RENCANA PEMBELAJARAN.
Tentunya program yang telah direncanakan dan disusun itu diwujudkan dalam bentuk nyata, yakni melaksanakan program melalui kegiatan interaksi belajar mengajar di dalam kelas. Pada akhirnya, program pengajaran yang telah dilaksanakan itu dinilai atau di evaluasi. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan serta untuk mengetahui tindak lanjut berikutnya atau keperluan lainnya. Secara umum, evaluasi program dapat dilakukan dengan mempergunakan jenis evaluasi tertentu, misalnya evaluasi monitoring, evaluasi dampak, atau evaluais komprehensif. Evaluasi ini juga harus mempergunakan kriteria. Ada dua jenis kriteria yang dapat digunaklan, yaitu kriteria internal dan kriteria eksternal.
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan, teknolohgi, seni dan budaya.
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam memahami kurikulum antara lain: 1) Landasan, 2)Program, 3) Pengembangan Kurikulum, 4) SILABUS dan Proses Pembelajaran, 5) Perencanaan atau Persiapan Pembelajaran, dan 6) Proses Pengevaluasian.
...............
bersambung ..............

Rabu, 27 Januari 2010

Cerita Rakyat

1. MALIN KUNDANG (Sumatera Barat)
2. ASAL USUL SURABAYA (Jawa Timur)

3. BAWANG PUTIH DAN BAWANG MERAH (Jawa Tengah)
4. LEGENDA DANAU TOBA (Sumatera Utara)

5. PENGORBANAN SEORANG PUTERI (Tabanan Bali)
7. TIMUN EMAS DAN RAKSASA (Jawa Tengah)

8. RAJA YANG CULAS (Riau)

9. MISTERI MANIKI (Kalimantan Timur)
10. PERTARUNGAN DUA PENJAGA (Sulawesi Utara)
11. KUTUKAN JOKO BANDUNG (Yogyakarta)
12. ASAL MULA BANJARMASIN (Banjarmasin)
13. RAJA OMAS DAN BIDADARI (Sumatera Utara)
14. PUTRI PUCUK GELUMPANG (Aceh)

15. KI AGENG MANGIR (Yogyakarta)

16. GADIS DURHAKA (Riau)

17. SI JAMPANG JAGO BETAWI (Jakarta)
18. KESETIAAN SEEKOR HARIMAU (Jawa Barat)
19. PUTI KESUMA (Jambi)
20. PUTERI SEDORO PUTIH (Bengkulu)
21. KESAKTIAN SULTAN DOMAS (Lampung)
22. SUNGAI BERKAWAT EMAS (Kalimantan Barat)
23. TIDAK TAHU DIRI (Nusa Tenggara Barat)
24. BERKELANA KE ALAM HALUS (Nusa Tenggara Timur)
25. MANUSIA ULAR (Kalimantan Tengah)
26. PUTRI MONONDEAGA (Sulawesi Utara)
27. PESAN TERAKHIR SEORANG IBU (Maluku)
28. BATU KERAMAT (Irian Jaya)
29. ASAL MULA SELAT BALI (Bali)
30. PANJI SEMIRANG (Jawa Timur)

Selasa, 26 Januari 2010

Puisi:


Apa yang ku rasa, kini?
jenuhkah?
bukan
jengkel?
bukan
marah?
bukan
kecewa?
bukan
malas?
bukan
lalu?
entahlah,
aku sendiri bingung
wahai alam
beri aku semangat
beri aku kekuatan diri
beri aku ketenangan jiwa